LATAR BELAKANG .
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan organisasi dan
perusahaan dalam mengatur dan mengolah data untuk kegiatan oprasionalnya yang
semakin komplek pada saat sekarang ini maka tentu saja dibutuhkan sebuah sistem
dan manajemen pengolahan data yang memiliki tingkat efektifitas dan efisien
tinggi. Terlebih dengan perkembangan teknologi saat ini, semua kebutuhan akan
data-data suatu organisasi atau perusahaan juga harus tersaji secara
up-to-date, terintregitas, aman dan tentu saja sesuai dengan kebutuhan
pengguna. Sistem yang dibangun haruslah mampu menyajikan data-data yang
dibutuhkan dan tentu saja memiliki hubungan yang jelas antara data yang
tersedia denagn pengguna yang membutuhkannya. Dengan demikian proses pengolahan
data dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.
PT. Tanjung Jaya Lestari Lampung Tengah merupakan
salah satu komoditas pengolahan perkebunan kelapa sawit. PT. Tanjung Jaya
Lestari Lampung Tengah beralamatkan di Kampung Tanjung Jaya Lampung Tengah yang
berdiri pada tahun 1994. Luas perkebunan kelapa sawit sekitar 1.320 Ha.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT. Tanjung
Jaya Lestari Lampung Tengah dalam menangani permasalahan khususnya pengolahan
data produksi TBS (Tandan Buah Segar) berdasarkan pengolahan PKS (Pengolahan
Kelapa Sawit) dan PIS (Pengolahan Inti Sawit), Buah yang diolah berupa kelapa
sawit. Masalah ini ditangani oleh bagian Kantor DO (Deverly Order), Karena
terlalu banyaknya data yang diinput dan output setiap harinya, sehingga sering
terjadi kesalahan perhitungan antara data pengolahan PKS dan PIS untuk
diinputkan ke dalam laporan produksi TBS maka sering terjadi penumpukan jadwal
produksi yang sebelumnya belum selesai pada waktu yang dijadwalkan . Laporan
produksi TBS juga sering terjadi keterlambatan dan duplikasi data, disebabkan
belum menggunakan komputerisasi dan pencatatannya masih menggunakan buku besar.
Dari permasalahan tersebut dapat diatasi salah
satunya dengan membuat sebuah Perancangan Sistem Pengolahan Data Produksi TBS
(Tandan Buah Segar) kelapa sawit dengan menggunakan komputer yang dilengkapi software
yang lengkap. Metode SDLC (System Development Life Sycle) yaitu teknik yang
digunakan untuk mengatasi masalah penjadwalan produksi yang sering bermasalah sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam penjadwalan proses produksi dan laporan produksi
TBS serta memberikan kemudahan dalam pengarsipan dan akan lebih efektif dari
segi waktu pemprosesan laporan produksi TBS kelapa sawit berdasarkan data PKS
dan PIS.
METODE SDLC (System Development
Life Sycle) .
Model
Waterfall (Umum)
ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM .
Berikut akan dijelaskan tentang hasil analisa dari
sistem pengolahan data produksi TBS yang berjalan pada PT. Tanjung Jaya Lestari
Lampung Tengah dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.
Dimulai dari Bagian Pengolahan Kelapa
Sawit mengolah TBS menjadi minyak sawit dan inti sawit (brondolan), jika ada
TBS yang diterima.
2.
Setelah itu mencatat hasil pengolahan
TBS ke dalam data produksi minyak sawit dan inti sawit dua rangkap, rangkap
pertama diarsipkan dan rangkap kedua diberikan ke kantor DO. Lalu minyak sawit
dan inti sawit diberikan kepada Bagian Laboratorium.
3.
Bagian Laboratorium meneliti minyak
sawit dan inti sawit untuk mengetahui mutu bahan baku hasil pengolahan. setelah
diteliti minyak sawit dan inti sawit diberikan ke Bagian Pengolahan Inti Sawit.
4.
Bagian Pengolahan Inti Sawit mengolah
kembali minyak sawit dan inti sawit yang sudah diteliti, menjadi minyak inti
sawit (CPO) dan ampasnya menjadi bungkil inti sawit.
5.
Kemudian Bagian Pengolahan Inti Sawit
mencatat hasil pengolahan ke dalam data Produksi Minyak inti sawit dan bungkil
inti sawit menjadi dua rangkap, rangkap pertama diarsipkan sedangkan rangkap
kedua akan diberikan kepada Kantor DO.
6.
Kantor DO mengecek kebenaran data
pengolahan produksi dari Bagian Pengolahan Kelapa Sawit dan Pengolahan Inti
Sawit. Jika data benar, maka kantor DO membuatkan laporan pengolahan produksi
TBS menjadi dua rangkap, rangkap pertama diberikan ke Manajer untuk
ditandatangani,
7.
Sedangkan rangkap yang kedua dibuatkan
laporan pengiriman CPO yang sudah ditandatangani, dilakukan dengan cara
mengirimkan CPO sekitar 100 ton untuk menghindari pembusukan dan penuhnya CPO. laporan
pengiriman CPO yang sudah ditandatangani akan diberikan ke Unit Usaha lain yang
sudah terkait dengan PT.Tanjung Jaya Lestari.
8.
Sedangkan jika ada data yang salah, maka
akan diubah datanya ke Bagian Pengolahan Kelapa Sawit dan Pengolahan Inti
Sawit.
9.
Manajer menandatangani Laporan
pengolahan produksi TBS dan diarsipkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar